Semua berawal dari kebiasaan gue ngelamun waktu nyetir motor malem-malem. Waktu itu yang ada dipikiran gue, gue pengen bikin 1 tokoh cowok buat bakal calon novel gue nanti. Tokoh ini harus punya karakter kuat dan real di mata gue. Itu artinya dia harus benar-benar nyata, dia harus benar-benar ada, dia adalah orang-orang disekeliling gue. Gue coba berpikir keras.
Awalnya si A yang humoris, apa adanya, luar biasa dalam hal sosialisasi, dan penuh kejutan. Gue pikir, karena gue deket sama tokoh ini, gue nggak perlu kerja keras buat nyari tau tentang dia. Gue tau hampir semua tentang makhluk ini. Tapi pada akhirnya gue coret karena gue pikir tokoh ini kurang............... apa ya? kurang greget gitu loh.
Lalu imajinasi gue beralih ke si B. Sifatnya jaim, sok romantis, suka mendem apa yang dia rasain, sabar luar biasa sama hidupnya yang keras, kadang childish, sempat menarik perhatian gue. Tapi langsung gue coret, karena jujur aja gue nggak suka sama sifat "childish"nya. Sifat kayak gini nih yang bikin hampir semua cewek ilfil. Termasuk gue yang anti-banget-cowok-childish.
Otak gue terus mikir. Memory SMA pun terputar kembali. Dan nggak tau kenapa, tiba-tiba otak gue stuck sama tokoh itu. Sebut saja si C. Sempet gue ragu karena gue sama sekali nggak kenal cowok ini. Ngobrol aja nggak pernah, paling cuma ngomong satu dua kalimat. Tapi sebersit keyakinan muncul. Gue yakin cowok ini punya "sesuatu" yang tersembunyi dan nggak banyak orang tau. Sifatnya yang cuek dan terkesan kayak nggak pernah punya masalah—jujur bikin gue penasaran.
Pas nyampe rumah, gue buka internet. Sinyal "kepo" gue udah mencapai puncaknya. Awalnya gue coba kepo lewat twitter, nggak banyak yang gue dapet dari sini. Terus gue coba search lewat google. Gue nemuin formspringnya. Dari sini gue mulai menebak beberapa sifat dan karakternya. Tapi rasanya ada yang kurang, akhirnya gue coba search lagi di google dengan keyword yang gue tambahin selain namanya. Entah kenapa gue ngetik "......... (nama si C) blogspot" di kotak search google.
And TARAAAAA, i found that! i found his blog, a place where he usually pour the content of his mind and heart. Dan sumpah, tulisan-tulisannya di blog itu benar-benar bikin gue bengong, mangap, nahan napas, bahkan sampe lupa ngedip. Dan yang terparah, ada satu tulisan—he said that he cried when he wrote that—yang sukses bikin gue ngapusin air yang tumpah dari mata gue sama daster gue. Berkali-kali tanpa sadar gue gucapin "Oh God, gue baru tau dia orangnya kayak gini....,". Gue bener-bener tenggelam dalam setiap rangkaian kata-katanya yang lepas dan apa adanya dia, seakan gue ada di dunianya yang nggak banyak orang tau.
Sampai di tulisannya yang terakhir, gue akhirnya berani mendeklarasikan, "I'm totally in love with his character and lock him to be my main figure in my novel soon,"