Dia, penyempurna kelemahanku
Penguat ketika aku lelah menghadapi dunia
Tanpa perlu berbahasa
Karena hati kita tersatukan rasa
Dia, pengukir setiap senyumku
Bersamanya aku tenang
Bersamanya aku tak perlu bimbang
Andai bahagia bisa diukur
Maka bumi ini adalah besarnya bahagiaku memilikinya
Aku dan dia adalah satu
Terjatuh atapun bangkit
Jemarinya tak pernah bosan menggenggam tanganku
Dan sebelah tangannya adalah sapu tangan
Yang selalu siap menghapus setiap air kesedihanku
Dia adalah doaku pada Tuhan
Teman hidupku
Dan kuharap selamanya akan begitu
Setidaknya sampai mataku tak mampu lagi menikmati teduhnya
Sincerely, your missing rib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar