Jumat, 23 November 2012

Teman hidup

Tak pernah lelah aku menuliskan indahnya
Dia, penyempurna kelemahanku
Penguat ketika aku lelah menghadapi dunia
Tanpa perlu berbahasa 
Karena hati kita tersatukan rasa

Dia, pengukir setiap senyumku
Bersamanya aku tenang
Bersamanya aku tak perlu bimbang
Andai bahagia bisa diukur
Maka bumi ini adalah besarnya bahagiaku memilikinya

Aku dan dia adalah satu
Terjatuh atapun bangkit
Jemarinya tak pernah bosan menggenggam tanganku
Dan sebelah tangannya adalah sapu tangan
Yang selalu siap menghapus setiap air kesedihanku

Dia adalah doaku pada Tuhan
Teman hidupku
Dan kuharap selamanya akan begitu
Setidaknya sampai mataku tak mampu lagi menikmati teduhnya


Sincerely, your missing rib



Tidak ada komentar:

Posting Komentar