Aku mengambil kutipan kata-kata Darwis Tere Liye dari novelnya "Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah" yang mungkin juga sudah pernah kamu baca, begini katanya:
"Cinta sejati selalu menemukan jalan. ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan terbaiknya. Kebetulan yang menakjubkan."
Itu yang kubilang "Sebenarnya Tuhan memberikan perasaan itu sederhana, tapi manusia yang membuatnya jadi rumit sendiri". Aku jadi teringat kisah Habibie dan Ainun, aku yakin kamu pasti juga sudah pernah mendengarnya, atau bahkan sudah menonton filmnya.
Jadi seperti yang kamu tahu, Habibie dan Ainun pernah bertemu saat masih berumur 13 tahun dikarenakan mereka satu sekolah dan menjadi murid paling cerdas dibagian ilmu eskak (kalau nggak salah). Dan guru eskak mereka pernah berkata, "Kalian ini jodoh!". Tahun-tahun setelahnya mereka berpisah. Habibie malah sempat ke Jerman, Ainun tetap di Indonesia. Mereka nggak melakukan kontak sama sekali. Sampai akhirnya saat yang tepat itu tiba, Tuhan mempertemukan mereka secara kebetulan. Ya, kebetulan yang menakjubkan. Itu namanya jodoh.
Maka dari itu, kalau ada yang bilang "Jodoh itu harus dikejar, kalau enggak, nanti diambil orang," aku agak kurang setuju sih. Yang menurutku benar, jodoh itu akan datang sendiri dan Tuhan yang akan menggerakkannya kearah kita. Tapi kitanya jangan diam juga. Terus memperbaiki diri, perbanyak doa, dan buka pergaulan seluas-luasnya. Siapa tahu jodoh kamu lagi di Jerman, Dis. Hehehe.
Atau... justru jodoh kamu sebenarnya sudah dekat, dekat sekali, tapi kamu aja yang nggak sadar karena kamu terlalu sibuk mencari? Who knows? :)