Selasa, 26 Januari 2016

Kosong



Aku sering merasa asing diantara ramai. Berisik seakan lenyap ditelan gema suara hatiku sendiri. Ada resah yang tak diundang, membawa pikiran berkelana tanpa tujuan. Banyak yang melintas di benak, namun tak sudi singgah. Sepertinya bosan.

Bibir membentuk tawa, tapi hampa tak bisa berdusta. Rasa kosong akan tetap sama. Menetap, jika kubiarkan akan segera meledak. Terkadang serpihannya berbentuk air yang melesat dari ujung mata. Yang terbanyak adalah tanpa makna, hanya terasa melegakan.

Langkah terus bertambah, melakukan hal yang terjadi berulang-ulang. Ingin keluar, tapi tidak pernah sanggup. Mereka menyebutnya rutinitas, aku menyebutnya kepenatan. Bertahan hanya demi hidup. Aku tak seberani itu untuk memberontak.

Manusia lalu lalang, aku memandang pantulan diri pada genangan air. Merasa kasihan sendiri. Senja semakin bergulir, sepi masih merangkul letih yang menyedihkan. Aku terpaku di tengah bising. Esok akan datang, semoga kosong tak kembali menyapa. Aku lelah.

Rabu, 13 Januari 2016

Alay dan Mbul



I love this man!

Aku suka caranya menjagaku, memanjakanku namun tidak menjadikanku perempuan yang manja. Aku suka caranya memberiku kejutan, walau diawali dengan pura-pura tidak mendengar keinginanku atau hal lain yang menjengkelkan. Aku suka caranya membuatku tertawa, entah dia sengaja ataupun tidak sengaja untuk melucu. Aku suka caranya merayuku, merengek seperti anak kecil dan ngambek jika aku pura-pura tidak mengerti keinginannya.

Aku suka caranya menggandeng tanganku di tempat ramai, seolah dia tidak mau aku hilang tertinggal karena jalanku lelet. Aku suka caranya menyuruhku diet walau ujung-ujungnya tetap memberiku makan jika aku ingin ini itu. Aku suka caranya mengantar dan menjemputku, berakting sebagai tukang ojek online, dan hanya aku pelanggan satu-satunya. Aku suka caranya mendengar semua kesukaanku dan diam-diam membelinya jika aku butuh.

Aku suka caranya memelukku walau ketekku sedang bau asem. Aku suka caranya bersabar menghadapi sifatku yang pelupa dan tidak marah jika aku mengulang berkali-kali kesalahan yang sama karena kecerobohanku. Aku suka caranya mengikuti cara bicaraku, caraku berjoget, atau gimik-gimik lain yang sering aku buat untuk membuatnya tertawa. Aku suka caranya mendengar semua nasihatku agar dia menjadi pria yang lebih baik. Aku suka caranya cemberut, memonyongkan bibir dan tersenyum sumringah jika aku tiba-tiba menciumnya.

Aku suka caranya menyelimutiku dengan tangannya yang besar setiap tidur, membuatku seperti daging kebab. Aku suka caranya menahan ngantuk hanya demi menemaniku belajar. Aku suka caranya memintaku memasak dan mengatakan kalau masakanku enak sampai dia habiskan. Aku suka caranya memikirkan masa depanku dan masa depan kami. Aku suka caranya menghiburku saat semua orang membuatku sedih karena selalu bertanya kapan aku hamil padahal kami sedang berusaha. 

Aku suka caranya meminta maaf saat dia khilaf memarahiku. Aku suka caranya mengkhawatirkanku jika aku mengeluh sakit punggung. Aku suka caranya merawatku saat aku demam dan tubuhku sangat lemas. Aku suka caranya memujiku cantik walau aku tahu dia berbohong. Aku suka caranya menyebutkan password yang kami buat sebelum masuk ke kamar karena dapat membuatku tertawa. Aku suka caranya mengatakan i love you disaat-saat yang tidak pernah kuduga.  

Aku suka semua caranya. Ya... tidak semua sih. Kadang aku jengkel dan pernah kesal. Tapi semua itu hanya sesaat, karena akan ada sesuatu yang mengejutkan darinya di setiap harinya. Untukku, yang katanya bulat, gendut, tapi menjadi alay favouritenya :)


-Alay & Mbul-