Sabtu, 31 Desember 2011

Di Balik Topeng Badut

Namanya badut. Aku suka padanya.

Me with badut :)

Siapa yang tidak suka badut? Dia lucu dan menyenangkan. Khas dengan hidung bulatnya yang berwarna merah tomat, bibirnya yang selalu tersenyum lebar serta perutnya yang gendut membuncit. Setiap orang pasti akan terhibur dengan penampilannya, terutama anak kecil.

Aku memang bukan anak kecil dan aku tidak pernah melihat sesosok badut dari penampilannya. Tidak pernahkah kau berpikir siapa sesungguhnya manusia dibalik “topeng” itu?

Dia badut—makhluk berhidung bulat, berbibir lebar dan berperut buncit, begitulah orang-orang menilainya. Menurutku tidak. Badut itu penipu!

Siapa yang sangka dibalik senyum lebar palsu itu tersimpan kesedihan yang mendalam? Tidak ada yang tahu, kan? Ya, mereka tidak akan tahu dan tak mau tahu apa yang badut rasakan.

Mengapa aku yakin si badut punya kisah menyedihkan? Begini logikanya, apa mungkin si badut memang bercita-cita menjadi badut? Aku yakin tidak ada orang  yang mau bekerja setiap hari dengan make up super menor hanya untuk ditertawakan orang-orang kalau tidak karena desakan.

“Asal asap dapur tetap ngebul setiap hari,” begitu katanya sambil tertawa. Aku tahu, tawa itu palsu. Hey badut, sebegitu menderitanyakah dirimu?

Tapi badut tetaplah badut. Apapun masalah yang tersembunyi dibalik "topeng" itu, badut akan tetap terlihat lucu kan?

________________________________________________________________
*special thanks to badut taman safari who give me inspiration to write this post

Jumat, 09 Desember 2011

Sekotak Senyuman

[Aku harus bagaimana? Semuanya sudah terlanjur. Memang tak seharusnya mendung itu tetap disini. Bukankah aku sudah berkata "aku rela"? Maafkan aku, ini memang salahku]



Hari ini hujan kembali turun
Namun ada yang aneh
Setiap rintiknya terasa hambar
Tik... tik... tik...
Kosong, tak ada nyawa di dalamnya
Tik... tik... tik...
Kemana hujan yang biasanya?
Tik... tik... tik...

Aku:
Hey, ini sakit! Jangan sembarangan mengetuk pintu!
Kau tidak tahu pintu yang ini begitu istimewa
Kalau kau mau masuk harus pelan-pelan...
Janji ya?

Hujan pun mengangguk. Pintu itu terbuka perlahan. Seketika hujan terkejut.

Hujan:
Kenapa ada banyak kotak disini?
Berserakan, jauh lebih berantakan dari sampah
Katamu pintu ini istimewa?
Kalau seperti ini dalamnya, apa istimewanya?

Aku:
Dulu, ruang dibalik pintu ini begitu indah.
Kotak-kotak ini tersusun rapi.
Kau akan senang bermain disini, bersamaku.
Namun semuanya berubah.
Kotak terindahku telah dicuri orang.

Hujan:
Kotak apa yang dicuri?
Siapa yang berani mencurinya?

Aku:
Sekotak senyuman, makhluk bernama lelaki yang mencurinya.
Sekarang aku sudah lupa bagaimana caranya tersenyum.
Bisakah kau ajarkan aku?

Hujan:
Aku tidak bisa mengajarkanmu.
Tapi aku akan memberikanmu sesuatu.

Hujan menyerahkan kotak yang entah apa isinya.

Aku:
Apa ini kotak senyuman?

Hujan:
Bukan, ini kotak harapan.
Dengan kotak ini kau akan mampu menemukan senyummu kembali.
Percayalah.

Hujan pun berhenti
Seketika semburat pelangi melongok dibalik mendung
Dan kotak harapan itu akan kusimpan
Di balik pintu bernama hati


[Pergilah. Menjauhlah. Kali ini kupastikan semuanya sudah kembali seperti semula. Mendung itu sudah pergi. Aku baik-baik saja. Terima kasih telah menjadikannya sebagai jawaban, bahkan sebelum aku mengatakan "Aku mencintaimu"]

Kamis, 08 Desember 2011

Rock On!


Rock is not always look grim, you can keep sweet with it hehe :) 

Photoscape by Hani Aqmarina

Rabu, 07 Desember 2011

A Sweet Rose :)


I've got this idea when my time getting so busy and i felt bored in this
Yeah, like usual, my idea always appeared when 'galau' attack me hehe :)

Photoscape by Hani Aqmarina

Selasa, 25 Oktober 2011

"My crayon"


They're my song in silence
They're my beautiful dream in my sleeping beauty
They're my holiday in busy day
They're my flower in spring time
They're my dew in green leaf

They're my crayon in my empty life
They who i called FRIEND

Sabtu, 01 Oktober 2011

Semacam cinta

Heran. Aku mengherani kelakuanku sendiri. Kenapa mataku tak bisa lepas sedetikpun dari wajah lembayung itu? Wajah yang sedari tadi tak pernah membalas tatapankuwalaupun aku tahu sebenarnya dia menyadari aku sedang memperhatikannya.

Sekali lagi, aku menghela nafas. Mencoba tersadar dari kenyataan yang sesungguhnya. Tapi entah mengapa aku seakan tak ingin kenyataan itu ada. Aku ingin seperti ini saja. Duduk manis dan hanya diam sambil menikmati setiap garis lekuk wajahnya dan berhenti tepat disatu sudut lengkung bibirnya. Manis. Dia manis sekali seperti gula.

Hey, Aldy, sadarlah!

Suara-suara semacam itu terus menghantam gendang telingaku. Argh, aku benci hidup seperti ini. Hati dan pikiranku sedang tak bisa singkron menghadapi kenyataan. Aku ingin marah, tapi sayangnya aku tidak tahu harus marah dengan siapa. Dengannya? Dengan semua hari-hari bersamanya? Atau yang salah adalah awal mula perkenalan kami? Sepertinya memang yang patut disalahkan adalah perkenalan itu.

Tidak seharusnya aku berada ditoko buku itu. Tidak seharusnya aku membeli buku Astronomi itu. Tidak seharusnya dia menyukai buku yang sama. Tidak seharusnya kami berkenalan, berbicara tentang banyak hal, dan mulai menjalin tali persahabatan. Tidak seharusnya takdir kami berakhir seperti ini.

Dan sekarang aku terjebak. Terjebak dalam hal yang aku sendiri sulit untuk menjelaskannya. Dan dia... ah, dia semakin hari semakin mempesona. Mata bulat itu, hidung mungil itu, bibir tipis itu... ck! Mengenaskan sekali aku.

Dia menoleh, menatapku sejenak. “Rasanya aneh, tapi aku akan berusaha membiasakan diri memanggilmu kakak,” ujarnya sambil tersenyum. Matanya menerawang seakan berusaha menelusuri apa yang ada dipikiranku. Bodoh! Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dalam pikiranku. Pikiranku sedang kosong.

“Kenapa menatapku seperti itu? Ada yang ingin disampaikan?” dia bertanya seperti mengintrogasiku.

Aku terdiam sesaat. Beberapa detik kemudian sebuah kalimat yang tak kusadari meluncur indah dari mulutku. “Tak bisakah untuk hari ini saja jangan anggap aku sebagai kakak tirimu? Aku mencintaimu, Elia,”

Rabu, 07 September 2011

Catatan Akhir Sekolah (part III)

Bekasi, 6 September 2011

Saat itu saya sedang menikmati pemandangan sepanjang perjalanan menuju desa Sukatani melalui kaca mobil saya. Terbantang hamparan warna hijau berkilauan karena diterpa sinar matahari bertautan dengan siluet biru muda khas langit. Sungguh lukisan Tuhan yang begitu menakjubkan.

Desa Sukatani adalah desanya para petani yang terletak dipinggiran kota Bekasi. Selama perjalanan, mata saya seakan disegarkan oleh keasrian tanaman padi yang masih hijau maupun yang sudah menguning. Ketika saya menurunkan kaca mobil, WUSSSSSHH! angin menampar-nampar wajah saya lembut. Mata saya terpejam, berusaha merasakan setiap jengkal nikmat yang diberikan Tuhan. Alhamdulillah wa syukurillah J

Dan angan saya mulai memutar kembali memori beberapa tahun yang lalu, tepat ketika seragam putih abu masih menceritakan kisahnya...

Bekasi, 2010

“GESEEEEEKKKK!!!!” teriak seorang anak laki-laki mengacaukan suasana kelas yang sunyi senyap. Mendadak beberapa anak lelaki maju ke depan kelas dan menggotong tubuh seorang anak laki-laki yang sedang duduk kalem mencatat rumus matematika yang ada di papan tulis. Kebetulan guru yang bersangkutan sedang ada urusan setelah meninggalkan coretan tangannya terlebih dahulu.

Si anak yang digotong, lalu berteriak memohon “EH GILA LO SEMUA PLEASE JANGAN GUEEEEEE!!!”

Namun permohonan anak tersebut ditolak dan tubuhnya sudah dibawa secara paksa menuju sebuah pilar penyangga gedung sekolah. “GESEEEEEKKKK!!!” teriakan mengomandoi dari salah satu anak yang diikuti penarikan paksa kaki si anak yang digotong sehingga terbuka membentuk huruf V lalu bagian vitalnya digesekkan ke pilar tersebut. Sadis!

Si anak yang digotong merintih kesakitan. Namun sayang, rintihannya malah ditertawakan dengan anak-anak lain. Setelah puas mengerjai, anak tersebut dibebaskan dari siksaan “Gila! Kenapa harus gue sih yang kena gesek?”

“Karena lo belom jadi murid laki-laki kalo belom kena gesek,”

Haha. Permainan gesek menggesek itu memang menjadi tontonan yang mengasyikkan bagi murid kelas 12 saat itu ditengah padatnya jadwal sekolah, ditambah PM (Penambahan materi) dan bimbel. Walaupun sudah banyak korbannya, namun tidak ada satupun anak yang menyimpan dendam. Justru permainan ini menjadi kenangan tersendiri dibalik usangnya seragam putih abu kami sekarang.

Ngomong-ngomong soal gesek-menggesek, nggak afdhol kalo kita nggak ngomongin siapa penciptanya. Permainan ini diciptakan oleh sekelompok anak laki-laki, yang bisa dikatakan tidak pernah mendapat perhatian khusus dari warga sekolah. Mungkin bagi anak-anak lain, mereka hanyalah segerombol anak bandel yang sukanya duduk di bangku belakang, selalu membuat keributan, dan tidak pernah mencetak prestasi di bidang akademik sekalipun. Namun entah mengapa, seiring berjalannya waktu, mereka mampu menunjukkan bahwa mereka itu "ada", mereka juga merupakan bagian warga sekolah yang patut dibanggakan.

Mereka adalah Palbis Family atau biasa disingkat PBF. Terdiri dari 9 pejantan tangguh dengan karakter dan keunikan masing-masing. Inilah wajah mereka.

Dari kiri ke kanan: Surya, Daus, Arha, Dimas, Ega, Opang, Ocid, Salman, Putu
Ide gila terlintas di benak saya. Saya ingin menulis kisah mereka dan (syukur-syukur bisa) menjadikannya sebuah novel. Kenapa harus mereka? Karena menurut saya kisah mereka menggambarkan dunia putih-abu yang sesungguhnya. Dunia dimana mimpi, harapan, ego, cita-cita, cinta, persahabatan, persaingan bercampur aduk menjadi satu ramuan bernama kenangan.

Semoga saja ide ini tidak sekedar niat namun bisa terlaksana, insya Allah :)

Selasa, 23 Agustus 2011

You and I


Mendung tidak selamanya menyedihkan. Itu yang kamu ajarkan padaku. Aku tahu, kadang pilihan yang menyakitkan itu adalah yang terbaik. Dan hidup akan terus berjalan. Tidak ada lagi kita. Yang ada hanya aku dan kamu. Ya, aku dan kamu. Cukup lama aku berusaha memahaminya. Walaupun nalarku tak pernah dapat meraihnya. 

Kenapa? Hanya “kenapa?” yang terus berputar di otakku saat itu. Mungkin aku sedikit shock dengan dunia yang berubah tiba-tiba. Aku tahu kamu sudah memikirkannya lebih jauh dari yang aku pikirkan. Bahkan sampai hal tersensitif yang bernama perasaan. 

Kamu pikir aku akan kuat. Ya, aku kuat. Bahkan sampai kamu mengatakan “Kita akan tetap berteman seperti biasa” dan aku tahu semua tidak akan berjalan biasa. Karena cerita “kita” telah berubah menjadi cerita “aku” dan cerita “kamu”.

Hey, bukankah mendung hanya sesaat?

Aku tahu kamu lebih tegar dari yang terlihat. Ya, kita memang sama-sama tahu. Waktulah yang memberitahu.


Rabu, 17 Agustus 2011

Dialog Wanita dan Pria


Wanita  : Pria-ku, aku ingin bertanya 3 hal padamu

Pria        : Perihal apa, Wanita-ku?

Wanita  : Adakah hal yang membuatmu takut selama ini selain Allah?

Pria        : Tidak ada. Sesungguhnya Allah lah penciptaku, tidak ada yang perlu aku takuti selain Dia.

Wanita  : Adakah hal yang ingin selalu kau lakukan setiap hari selain mendekatkan diri pada Allah?

Pria        : Tidak ada. Semua yang kulakukan, insya Allah, hanya untuk mencari ridha-Nya

Wanita  : Bolehkah aku tahu satu doa yang selalu kau panjatkan pada Allah setiap dua pertiga malam?

Pria        : Aku ingin Allah selalu meneguhkan hatiku untuk berjuang di jalan-Nya

Si wanita pun terdiam dengan wajah tertunduk sedih.

Pria        : Jika aku boleh tahu, mengapa kau menanyakan itu semua padaku?

Wanita  : Jawabanmu memang sungguh luar biasa, Pria-ku. Namun maafkan aku, sesungguhnya aku hanyalah wanita biasa, yang ingin sekali kau cintai hingga kau takut kehilanganku, yang ingin sekali kau manja dengan kasih sayangmu setiap hari, dan yang ingin sekali kau selipkan namanya dalam setiap doa-doamu

Si pria tersenyum sembari menenggakkan wajah wanitanya.

Pria     : Wanita-ku, aku mencintaimu karena Allah, dengan jalan yang ridhoi Allah, dan untuk mendapatkan ridho Allah. Adakah hal yang masih kau sangsikan?

Wanita  : J

The End



Saya tidak tahu mendapat inspirasi darimana menulis ini.
Saya hanya mengagumi mereka yang berani menikah muda. 
Itu saja.


Senin, 01 Agustus 2011

Ini Hijabku, Mana Hijabmu?

Assalamualaikum beauty :)

Saya cuma ingin share tentang pengalaman saya dengan jilbab yang sudah saya kenakan sejak kelas 4 SD. Semoga bisa jadi pembelajaran :)

Awal mulanya, saat itu saya kelas 1 SD. Saya bersekolah di sebuah sekolah islam bernama SD Muhammadiyah 15 Surabaya. Di sekolah saya yang cukup sederhana itu pertama kalinya saya diajarkan tentang makna berhijab dan memang seluruh murid perempuan diharuskan berjilbab disana. Entah kenapa, mungkin karena sudah terbiasa, saya bilang ke ibu saya, saya ingin memakai jilbab kemana-mana. Sayang, ibu saya malah berkata, "Kamu masih lucu kalo pake baju-baju gini" sembari menunjuk dress saya yang tanpa lengan dengan rok mengembang super mini. Ibu saya saat itu memang belum berjilbab dan dia melihat potensi saya yang suka bergaya di depan kamera. Niat itu pun luntur seketika.

Kelas 2 SD. Saya pindah ke Makassar dan melanjutkan sekolah disana mengikuti ayah saya yang harus pindah tugas. Sekolah saya kali ini tambah tidak mendukung saya untuk memakai jilbab. Saya bersekolah di SD Negeri IKIP 1. Sekolah negeri, ya, sekolah yang tidak mengharuskan murid perempuannya berjilbab. Namun dari sekolah ini saya mendapat seorang sahabat yang menurut pandangan saya sungguh luar biasa.

Namanya Aini. Anaknya cantik dan pintar. Dia satu-satunya murid perempuan yang berjilbab dikelas saya. Saya kagum dengannya. Dia anak yang sangat berani. Berani tampil di depan umum, berani membela saya kalo ada yang iseng dengan saya, dan pastinya berani menjadi beda dengan jilbabnya. Suatu ketika dia mengajak saya membuat sebuah janji atas nama persahabatan.

Aini : "Kamu pakai jilbab dong, Han, biar sama kayak aku. Kan kita sahabat,"

Saya : "Tapi aku malu"

Aini : "Dicoba dulu. Masa belum dicoba udah malu,"

Saya : "Ntar aja deh pas kelas 5"

Aini : "Yaaaah, yaudah deh. kelas 5 ya? Janji?" (menyodorkan jari kelingking)

Saya : (mengaitkan jari kelingking ke kelingking Aini) "Janji" 

Siapa yang menyangka ternyata janji kecil itu yang merubah saya. Namun sayang, sebelum saya dan Aini naik ke tingkat 5, kami harus berpisah. Saya pindah ke Bekasi (lagi-lagi karena ayah saya pindah tugas) dan Aini harus pindah ke Jayapura, Irian Jaya. Jarak yang begitu jauh membuat saya sedih dan bingung bagaimana berkomunikasi dengan Aini. Masalahnya kami belum punya handphone dan tidak ada yang tau alamat kami yang baru. Saya dan Aini benar-benar lose contact.

Janji itu, saya masih mengingatnya. Mungkin hanya janji itu yang mengikat kami. Kebetulan di Bekasi ini saya kembali bersekolah di sekolah islam. SD Bani Saleh 3. Saya resmi memakai jilbab di kelas 4 SD. Awalnya mungkin karena Aini, namun lama kelamaan saya menyadari kalau saya memang benar-benar ingin memakai jilbab. Alhamdulillah ibu saya juga sudah memakai jilbab dan mengizinkan keinginan saya ini. Sampai saat ini, terhitung kurang lebih sudah 9 tahun saya memakai jilbab. Segala puji bagi Allah :)

Untuk teman-teman yang belum berjilbab, segeralah memakai jilbab. Karena jilbab itu yang membedakan wanita muslimah dengan wanita-wanita lain. Jangan berkata "Saya ingin menjilbabi hati saya dulu baru memakai jilbab". Kawan, justru jilbab yang yang akan menjilbabi hati kamu. Ketika kamu sudah berjilbab, otomatis jilbab yang akan membatasi diri kamu terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunan Al-quran dan As-sunah.

Dalam Al-quran jelas tertera, 

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab: 59) 

So, what are you waiting for, Girls?

Rabu, 22 Juni 2011

Crazy Little Thing Called Love

Tau rasanya jatuh cinta nggak?
Rasanya tuh kayak ada petasan di dalam perut lo
Mules, kentut mulu, pengen boker!
Apalagi kalo si dia ada di samping lo, sekedar senyum atau say hello
That's enough to make u melt, right?
Lebih lebih kalo si dia nge-gep-in lo lagi mandangin dia
ERRRRR, jantung lo berasa samsak yang dipukuli mike tyson berkali-kali
Dag dig dug DUEEEERRR
Tau tai kucing nggak? Tau coklat nggak? Bisa bedain?
Difase ini lo nggak bakal bisa bedain mana tai kucing mana coklat
Dua-duanya berasa indah di mata lo, no defects!
Ya, dia emang nggak ada cacat sama sekali bagi lo
Walaupun sebenernya lo tau borok-boroknya dia kayak apa
"Nggak ada manusia yang sempurna kan?"
Pasti gitu deh alesan lo tiap temen lo bilang "Ih, dia kan kalo tidur ngorok?" "Dia tuh ngerokok tau" " Dia jarang mandi kalo ke kampus"
Terserah apa kata orang, u don't care!
Nggak peduli tapi sebenernya peduli sih
Sok-sok cuek tiap ada yang ngomongin dia atau sekedar nyebut nama dia
Padahal sebenernya lo udah pasang kuping siaga 1
Nggak boleh ada berita yang terlewat tentang dia
Setiap ada 1 hal baru tentang dia yang lo tau, lo berasa jadi Alexander Graham Bell yang waktu itu nemuin telepon
Dia itu selalu visible di mata lo
Kalo lagi di keramaian, lo pasti bisa nemuin dia walaupun dia nyempil dimana pun
Mata lo seakan terfokus ke satu titik, DIA!
Ya, cuma dia yang setia nangkring di pikiran lo
Mau dilupain gimanapun, lo nggak bakal bisa


Entah kenapa gue pengen nulis ini
Seenggaknya ini yang lagi gue rasain
Could this crazy little thing called love?

Selasa, 12 April 2011

Jumat, 01 April 2011

Definition of Happiness


Semua orang punya anggapan masing-masing tentang apa arti kebahagiaan itu sebenarnya. Mungkin sebagian orang beranggapan dengan memiliki uang yang banyak, hidup serba berkecukupan, serta segala yang diinginkan dapat terwujud hidupnya sudah bahagia. Namun sebagian orang mengatakan itu belum cukup untuk mendefinisikan kata bahagia.



Benarkah hidup bahagia itu hanya terpatok pada sebanyak apa materi yang kita punya? Jawabnya jelas tidak. Karena definisi bahagia itu begitu luas, tergantung dari persepsi masing-masing individual. 

Ada yang mengatakan, bahagia itu adalah memiliki keluarga yang harmonis, teman-teman yang baik hati serta sang kekasih yang selalu setia mendampingi. Ada anggapan lain, bahagia adalah hidup tanpa beban dan tanpa masalah. Tapi setiap orang pasti punya masalah kan? Dan semakin bertambah usia, semakin banyak masalah yang akan dihadapi. Jadi, apakah manusia tidak akan pernah hidup bahagia?

Tidak juga. Hidup bahagia itu hak setiap insan. Tidak mengenal status, usia, gender, pekerjaan atau apapun. Bahkan bahagia itu tidak hanya dimiliki oleh manusia yang “hidup”. Bukankah kita menginginkan kehidupan bahagia juga setelah kita melewati fase lain yang disebut kematian?

Bahagia. Jika kita bertanya pada seorang anak kecil apa yang membuat dirinya bahagia, mungkin beginilah jawaban mereka:

“Aku bahagia kalo Mama ngasih aku es krim, punya banyak mainan, dan rumah aku penuh kue yang enak,”

Lihatlah, sebegitu mudahnya mereka mendefinisikan kata bahagia. Karena sebenarnya menjadi bahagia itu memang mudah. Ketika kamu mendengar lagu yang kamu suka lalu kamu merasa senang, pada saat itu kamu sedang merasakan bahagia. Atau ketika kamu mendapat nilai bagus, mendapat setangkai mawar dari secret admirer-mu, atau bisa bertemu dengan artis idolamu, dan kamu merasa senang, itulah yang dinamakan kebahagiaan, tentunya dalam konteks yang sederhana. 

Ya, sebenarnya bahagia itu sederhana. Tidak usah memikirkan hal yang terlalu jauh untuk mencari definisi yang tepat dari sebuah kata bahagia. Karena Tuhan menciptakan bahagia itu semudah kamu bernafas.

Kamis, 03 Maret 2011

Diary Seorang Jomblo

BIODATA


Nama : Hani Aqmarina
Panggilan : Hani, Nduty, Mbul, Kebo, Bulet,dsb
TTL : Banjarmasin, 30 Juni 1992
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : SINGLE not JOMBLO!!!

Eeerrr.. Gue bener-bener nggak setuju dengan kata jomblo. You know what? Kesannya ngenes gimanaaa gitu -_- Helloooo, nggak punya pasangan bukan berarti ngenes kan? Nggak bisa malam mingguan nggak berarti ngenes kan? Nggak bisa "Ayang-Ayangan" ditelpon, SMS, BBM, twitter, facebook, YM and bla bla bla nggak berarti ngenes kan?

C'mon guys, lo kira hidup lo bakal berwarna cuma disaat lo punya pacar??? See, dunia itu luas. Banyak hal yang bisa lo lakuin dengan status ke-SINGLE-an lo. Ckck. Ngomong-ngomong soal single, kesannya kesepian banget yak? Big NO to it!

Lihat gue! Jadikan gue sebagai contoh! Halah...

Gue terhitung udah—yak, gue lupa berapa abad tepatnya—menyandang status sebagai MANUSIA FREE!!!

FREE, bisa pergi kemana aja, kapan aja, dengan siapa aja, tanpa perlu ngabarin ke pacar lo segala tetek bengek yang lo lakuin (In fact: Pacaran jaman sekarang udah ngelebihin tingkah laku suami istri -_-)

FREE, banyakin temen cowok, SO WHAT??? Lirik kanan lirik kiri, SO WHAT??? TP-TP alias Tebar Pesona ke para lelaki, SO WHAT??? (Tapi jangan berlebihan juga, lo bisa dianggep mengidap penyakit CENTIL (bukan KUTIL) stadium akut)

FREE, ngirit pulsa, ngirit energi yang dikeluarin jempol lo buat mencet-mencet tombol HP, ngirit duit juga (especially buat kaum adam), dan segala ngirit-ngirit lain. Kalo kata iklan, HEMAT.

Itu cuma seupil gambaran seberapa free-nya elo dengan status SINGLE. Sebenernya masih banyak yang bisa lo lakuin guys! Tapi karena gue sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan besar ataupun kecil yang disengaja ataupun tidak, oke intinya, kemampuan gue terbatas buat ngejabarin segala macem aktivitas gue sehari-hari. Sorry, maklum artis, schedule padet, Sob!
*Ha!

Lanjoooooot...

Seseorang pernah curhat ke gue—sebut saja Puspa.
"Oh My Gosh, Hunny Bunny Sweety Baby Bala-Bala, si—sebut saja Joko—kemarin mutusin gue. Lo tau nggak tseeeh, alesannya apa? Guess what? Gara-gara cewek rese' mantannya dia—sebut saja Mawar. Errr, gue benci banget deh, Honey! Apa sih bagusnya Mawar dibanding gue? Cewek mata sipit, idung pesek, bibir monyong gitu aja didemenin. Ck. Ngenes banget sih gue! Padahal gue sayaaaaaang banget-bangetan sama dia. Gue udah lakuin segala kewajiban gue sebagai pacar rumah tangga yang baik. Tapi apa yang gue dapet? Pengkhianatan teramat amat seperti ini! Hufft... Nggak tau deh hidup gue setelah ini bakal kayak gimana. Gue ngerasa kosong, kosoooong banget tanpa kehadiran dia di sisi gue. Asal dia tau deh, gue mewek 7 hari 7 malem karena dia. Gue mogok makan 7 hari 7 malem juga karena dia. Gue males mandi 7 hari 7 malem juga karena dia. Shit ah!"

NB: curhatan diatas sudah mengalami dramatisasi

Begitulah efek putus cinta. Sadis memang. Tapi c'mon guys, let's move on! Ayo ayo bangkit! Jangan biarin diri lo terpuruk terus-terusan kayak gini. Lo tau nggak tseeeh, kalo lo semakin nunjukkin ke mantan lo betapa menderitanya elo ngelebihin penderita busung laper, mantan lo bakal teriak kegirangan dan makin ngerasa dialah manusia yang sangat amat berarti buat kelangsungan hidup lo. 

Hellooo, mantan lo nggak ada andil dalam pembentukkan lo kan? Yang paling berarti buat kehidupan lo ya TUHAN. Karena Dia lo bisa hidup di dunia ini. Karena Dia lo bisa menghirup udara bebas sampai saat ini. Karena Dia lo bisa nikmatin setiap detik waktu yang terus berjalan.

Puspa kembali berkoar:
Tau nggak sih, lagu Shaden—band yang nge-hits di tahun '90-an—yang judulnya PACARKU pengen banget deh gue nyanyiin buat mantan gue


oh pacarku, mengapa kau putuskan kau
padahal aku masih sayang kamu
kok kamu pergi meninggalkanku

oh pacarku, mengapa kau putuskan aku
padahal kamu berjanji padaku
takkan pernah meninggalkanku

Dan petirpun menyambar. Cepatlah insaf wahai Puspa! 
Oke, lagu Shaden yang itu emang menggambarkan betapa menderitanya elo yang diputusin sama mantan lo yang picik. Tapi ingatlah wahai sodara-sodara sebangsa dan setanah air, Shaden juga menggambarkan betapa bahagianya elo dengan status baru lo sebagai SINGLE di lagunya yang berjudul DUNIA BELUM BERAKHIR. 

Dunia belum berakhir

Bila kau putuskan aku
Masih banyak teman-temanku di sini
Menemaniku
Dunia belum berakhir
Bila kau putuskan aku
Wajahku juga nggak jelek-jelek amat
Ada yang mau
Ku pikir-pikir, ku pikir-pikir
Lebih baik aku menyingkir
Ku pikir-pikir, ku pikir-pikir
Lelah... ooh...
Dunia belum berakhir
Bila kau putuskan aku
Paling-paling juga kalau kamu mentok
Balik padaku


Tuh kan, tuh kan! Shaden aja ngertiin para manusia SINGLE. Mending lo nyanyi lagu ini aja, Pus! Pas banget buat mantan lo!

Nggak cuma lagu Shaden kok, banyak lagu-lagu lain yang menggambarkan betapa bahagianya hidup sebagai SINGLE.

Misal : Lagu Single Happy, a song by Oppie Andaresta 


Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I'm single and very happy
Mengejar mimpi-mimpi indah
Menikmati hidup yang aku punya
Berteman dengan siapa saja
I'm single and very happy


So, untuk para SINGLE, enjoy your life, Man! Nggak usah galau kalo temen-temen lo pamer kemesraan dengan pasangan masing-masing didepan atau dibelakang lo. Say to them : "Sorry ya, I'm single and very happy". That's cool answer! Yeah!


Dan buat yang baru diputusin, denger deh kata Andien:
 Mungkin pernah ku menangis
Mungkin diriku pernah tersakiti
Namun diriku kini kembali
Coba nikmati indahnya dunia
Tiada lagi bayangan dirimu
Yang selalu mencoba menahanku

reff:
Bersama mentari ku bernyanyi 

Mewarnai hari-hari
Bersama pelangi ku menari 
Menyambut bebasnya hati ini
Tiada lagi yang mampu menghalangi
Aku takkan berhenti melangkah
cause i'm moving on

ku percaya nanti kan ada saatnya 
cinta kan datang padaku lagi

Tambahan:
Gue nge-post ini bukan bermaksud untuk ngomporin lo jadi SINGLE seumur hidup. NO NO NO! Tapiiiii, biar lo cepet-cepet buka mata, kalo jadi SINGLE itu bukan akhir dari hidup lo. Nggak usah deh ribet-ribet nyari pacar baru lagi. Coba nikmatin ke-SINGLE-an lo. 

Dalam Al Quran juga udah jelas tertera: 

[51:49] Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.

Jadi tenang guys, Allah udah nyiapin pasangan kita yang entah berada dibelahan bumi mana sekarang :) 

Minggu, 06 Februari 2011

This poem (Male version) inspired by a song from Melly Goeslow - Denting


Dari Hati Seorang Hawa
Kulihat secercah senyuman terbalut  keikhlasan
Terpahat lembut memancarkan kesejukkan
Adakah yang lebih indah dari pelangi dikala senja?
Ialah kasih tulus seorang hawa dimata adam
Murni tanpa keterpaksaan
Sejernih embun yang bergelayut manja pada kelopak bunga
Seakan tak pernah tersentuh oleh busuknya dunia
Ia jaga mahkotanya
Layaknya seorang ibu menjaga anak gadisnya
Kebahagiaannya adalah nyawa dunia
Terbungkus rapi dalam kotak bernama cinta
Dialah bidadari surga
Tak sempurna namun kebaikkan menyempurnakan segalanya
Tetaplah seperti ini, jadilah dirimu sendiri
Bukan untukku
Tapi untuk kamu
Karena kamulah perempuanku


Kamis, 13 Januari 2011

siapa kamu?


Siapa kamu?

Tiba-tiba masuk dalam dunia kecilku
Mengacak semua aliran impuls dalam otakku
Mengabstrakkan segalanya yang semula absolute

Siapa kamu?

Beraninya menyeretku ke alam halusinasimu
Memaksaku membangun impian impian kosong
Seakan asa itu akan selalu ada untukku

Siapa kamu?

Selalu memandangiku dengan tatapan aneh
Dengan mimik muka yang tak pernah bisa kudefinisikan
Dan tanpa hiasan apapun dibibir itu

Siapa kamu?

Kamu diam namun seakan bicara
Kamu dingin namun terasa hangat
Kamu menjauh namun jiwamu seolah lekat

Siapa kamu?

Mungkin angin
Karena selalu membawa arah pikiranku kemanapun kamu mau
Mungkin juga hujan
Karena selalu menghujamku dengan berjuta pertanyaan tentangmu
Atau mungkin api
Karena selalu menghangatkan raga dan batinku jika berada didekatmu



Siapa kamu sebenarnya?




Dan kamu menjawab:
"Aku adalah isi duniamu dan kamu adalah isi duniaku"